Senin, 05 Januari 2009
Fashion Exploration APPMI 2009
Tiga tahun sekali, Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) menggelar Fashion Exploration (FE), yaitu pergelaran busana dengan mengangkat ragam seni budaya Indonesia. Tahun ini tema yang diangkat adalah ornamen budaya Indonesia.
Kini, desain busana muslim semakin banyak pilihan. Seperti yang terlihat pada peragaan akbar FE busana muslim dari beberapa desainer ternama, seperti, Hannie Hananto, Monika Jufry, Iva Lativah, Ade Listiany, Ida Royani, Hennie Noor, Toera Imara, Lia Afif, Jeny Tjahyadi, Merry Purnomo, Irna Mutiara, Savitri, dan Nuniek Mawardi.
Karena mengangkat tema ornamen budaya Indonesai, maka semua desainer mengerahkan detail-detail ornamen, seperti seni pahat Tana Toraja yang diangkat Monika Jufry, tenun dari Torso yang diangkat Hennie Noor, lurik yang diangkat oleh Nuniek Mawardi, sampai titik-titik embun di pagi hari diangkat oleh Irna Mutiara.
Ada juga beberapa desainer yang menggabungkan budaya luar dengan budaya Indonesia, seperti Iva Lativah, Ida Royani, Merry Pramono. Iva Lativah menggunakan batik dengan desain kimono Jepang. Ida Royani, mengetengahkan busana Timur Tengah yang serba hitam dengan aplikasi ukiran. Sedangkan Merry Purnomo mengambil tema busana Mesir yang digabungkan dengan busana India modern.
Para pendukung
Acara yang diselenggarakan tanggal 3-4 Desember 2008 di Jakarta Convention Center ini, juga dibarengi oleh sejumlah peluncuran produk. Diantaranya perusahaan kosmetik Martha Tilaar, yang meluncurkan tema riasan bertajuk Cantika Jawa Timur.
Desainer Poppy Dharsono juga mengambil kesempatan dengan meluncurkan buku berjudul Redifining Heritage (mendefinisikan ulang warian budaya). Buku setebal 400 halaman yang ditulis dalam bahasa Inggris ini, berisi tentang penafsiran dan perjalanan karir Poppy Dharsonoselama lebih dari tiga dekade.
Wendy Sundari
FOTO: ADRIANUS ADRIANTO/NOVA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar