Jumat, 06 Maret 2009

Kemasan Adalah Menjual Apa Yang Dilindungi (1)

Saya mempunyai usaha pembuatan makanan ringan yang dijual dalam kemasan kecil, saya mempunyai masalah bagaimana membuat kemasan yang baik dan mampu bersaing dengan produk yang lain ? (Lisa – Kediri Jawa Timur)

Saya saat ini sedang memproduksi T-shirt untuk dijual secara distro, apa yang harus saya lakukan agar kemasannya unik, tidak hanya sekedar dibungkus dengan plastic Polibag saja ? (Edi Suhendro – Bogor )


Dari pertanyaan diatas saat ini kita mulai melihat kesadaran para pelaku usaha untuk memikirkan kemasan yang baik untuk produk dagangannya, karena mereka mulai menyadari arti penting kemasan untuk menunjang pemasaran produk mereka.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini dimana situasi persaingan usaha semakin tajam, estetika dapat berfungsi sebagai “perangkap emosional” yang sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Persaingan produk di lapangan tidak hanya sebatas pada kualitas produk dan teknologinya saja, tapi juga pada usaha untuk mendapatkan nilai tambah yang dapat memberikan emotional benefit kepada konsumen
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan ini adalah melalui desain kemasan. Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat memberikan respon yang positif, dalam hal ini membeli produk, karena tujuan akhir dari pengemasan adalah untuk menciptakan penjualan.

Ada tiga alasan utama untuk melakukan pengemasan :
1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan, kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.
2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin, karena dengan cara ini dapat memikat dan menarik perhatian konsumen.

Hermawan Kartajaya, dalam bukunya “Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global” mengatakan bahwa teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang “ Packaging protects what its sells (Kemasan melindungi apa yang dijual)”. Sekarang “ Packaging sells what its protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi)”. Dengan kata lain kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya.

Perkembangan fungsional kemasan tidak hanya berhenti sampai di situ saja, sekarang ini kemasan sudah berfungsi sebagai media komunikasi. Misalnya pada kemasan tertentu seringkali ada pesan tentang “menjaga lingkungan” sebagai salah satu kampanye global warming dari suatu produk.
Kemasan juga dapat berfungsi untuk mengkomunikasikan suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk makanan Jepang. Orang Jepang dikenal pintar membuat kemasan yang bagus. Permen Jepang seringkali lebih enak dilihat dari pada rasanya. Mereka berani menggunakan bahan-bahan mahal untuk membungkus produk yang dijual. Walaupun tidak ada pesan khusus tapi kemasannya mampu mengkomunikasikan citra yang baik.
Untuk itu kemasan yang baik dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa factor antara lain :
1.Faktor Pengamanan
Kemasan harus mampu melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi sebab timbulnya kerusakan barang. Misalnya : cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain.
2.Faktor Ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya.
3.Faktor Pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.
4.Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat.
5.Faktor Ergonomi
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting.
6. Faktor Estetika
Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, logo, ilustrasi, huruf, tata letak, sampai pada mascot. Tujuannya adalah untuk mencapai daya tarik visual lebih maksimal.
7.Faktor Identitas
Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan yang lain, mempunyai identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk yang lain.
8.Faktor Promosi
Kemasan mempunyai peranan penting dalam promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat menarik perhatian konsumen-konsumen baru.
9.Faktor Lingkungan
Kita hidup diera industry dan masyarakat yang berfikir kritis. Untuk itu sekarang banyak perusahaan yang sudah menggunakan kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly), dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable)
Faktor-faktor ini merupakan satu kesatuan yang sangat vital dan saling mendukung dalam keberhasilan penjualan, terlebih di masa sekarang dimana persaingan sangat ketat dan produk dituntut untuk dapat menjual sendiri. Penjualan maksimum tidak akan tercapai apabila secara keseluruhan penampilan produk tidak dibuat semenarik mungkin. Keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh kemasan tersebut. Penampilan harus dibuat sedemikian rupa agar konsumen dapat memberikan reaksi secara spontan, baik secara sadar atau tidak. Setelah itu diharapkan konsumen akan terpengaruh dan melakukan tindakan positif, yaitu melakukan pembelian di tempat penjualan.

Tidak ada komentar: