Bagaimana dengan Desain Kemasan ?
Kunci utama untuk membuat desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple, fungsional dan menciptakan respon positif yang secara tidak langsung berkata “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual. Emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya.
Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80% adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (Visual). Karena itulah unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang merupakan peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata.
Agar berhasil, maka penampilan kemasan harus mempunyai daya tarik. Dan daya tarik kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu daya tarik visual dan daya tarik fungsional.
1.Daya Tarik Visual
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang telah disebutkan. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan yang member daya tarik secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan factor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif tanpa disadarinya.
Sering terjadi konsumen membeli produk yang tidak lebih baik dibanding produk yang lain walaupun harga lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen tanpa disadarinya. Misalkan kemasan produk sabun mandi yang dapat menampilkan visual kelembutan akan memberikan efek psikologis bahwa konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah memakai sabun tersebut.
2.Daya Tarik Fungsional
Daya tarik ini merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor misalkan unuk kemudahan penyimpanan dan pemajangan produk, tapi ada daya tarik fungsional yang lain seperti :
a.Dapat melindungi produk
b.Dapat digunakan untuk fungsi yang lain selain hanya sebagai kemasan
c.Mudah dbuka atau ditutup kembali untuk disimpan
d.Dapat diisi ulang (Refill)
e.Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang.
Dalam pemasaran dikenal 4 elemen penting dalam strategi pemasaran yaitu Product, Price, Place dan Promotion, namun dewasa ini banyak pakar pemasaran menganggap kemasan (Packaging) sebagai P kelima dalam strategi pemasaran.
Sebuah kemasan yang berhasil merupakan perpaduan antara pemasaran dan desain. Seorang desainer berfikir lebih subyektif dan kreatif mencari ide, sedang seorang pemasar lebih berfikir secara obyektif dan market oriented. Akan tetapi dibalik perbedaan tersebut ada satu kesamaan tujuan, yaitu mendapatkan respon positif dari pengamat sasaran. Karena itu seorang desainer kemasan perlu mengerti konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Sebaliknya seorang pemasaran perlu mengerti cara visualisasi konsumennya.
Masih menurut Hermawan Kartajaya, kita tidak boleh menganggap remeh estetika atau desain. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah produsen yang ikut serta dalam persaingan pasar. Dahulu ketika produk di pasar masih sedikit, estetika tidak punya arti apa-apa di mata konsumen. Konsumen tidak peduli dengan bentuk produk yang unik, pilihan kemasan yang lain dari pada yang lain. Tapi kini ketika informasi sangat mudah didapat dan diakses dari berbagai sumber seperti Koran, majalah, televise, hingga internet, maka mau tidak mau estetika memegang peranan penting dan menjadi nilai tambah disamping kualitas produk dan layanan pasca jual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar